RSS

Tekhnik Disiplin untuk Arsya (Part 2)

Kali ini papa mau menyelesaikan hutang papa yang belum terselesaikan. Kita akan ngebahas tehnik disiplin lagi ya. Buat yang belum baca edisi pertamanya, dicari-cari dulu edisi pertamanya biar nyambung dari awal pembahasan.

Tehnik Disiplin ini papa dapet ilmunya dari Psikolog anak dan sampai saat ini papa dan mama masih terus mempraktekannya ke kamu nak. Apakah sudah sempurna? belum nak, papa dan mama masih teruuusss belajar.

Klo di edisi pertama kita bahas tentang pujian, kali ini Tehnik Disiplin kedua adalah ABAIKAN. Langsung aja ya kita mulai pembahasannya.

Abaikan ini sebenernya baik loh sebagai salah satu tehnik disiplin, karena mengarahkan perhatian hanya kepada perilaku yang baik dan bisa mengurangi resiko meledaknya kemarahan papa dan mama dalam mendidik kamu. Abaikan ini biasanya papa gunakan sebelum papa atau mama menghukum kamu, malahan mungkin menurut papa sih kurang ok juga kalo perilaku buruk langsung dihukum.

Prinsip penting dari Tehnik Abaikan ini adalah Law Of Effect , maksudnya respon yang bisa memberikan hasil yang memuaskan akan cenderung diulangi, sementara respon yang memberikan hasil yang tidak menyenangkan atau tidak memuaskan akan cenderung dikurangi atau dihilangkan. Nah untuk bisa melakukan Tehnik Abaikan ini, papa dan mama udah harus bisa menguasai Tehnik Pujian (buat yang belum baca dicari ya edisi sebelumnya) karena tanpa tehnik pujian yang baik, biasanya kurang berhasil tapi kombinasinya tepat  kemungkinan berhasilnya akan sesuai.

Papa dan mama sih berusaha untuk menghindari memberi hukuman ke kamu, karena papa dan mama sih berkeyakinan dengan menggunakan 2 tehnik disiplin ini sudah bisa mengurangi banyak perilaku buruk kamu, dan hal yang terpenting dalam tehnik abaikan ini adalah papa dan mama bukan mau mengabaikan kamu nak, tapi mengabaikan perilaku kamu, terutama perilaku yang mengganggu.

Nah Tehnik Abaikan ini sih biasanya papa dan mama gunakan untuk perilaku2 kamu yang mengganggu, tapi tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain. Papa kasih contoh nih misalnya ngomong jorok, rewel (rewel disini bukan karena capek, ngantuk, lapar, haus, sakit, bosan ya), teriak-teriak, membantah, nempel sama papa dan mama, dll.

Papa ambil contoh ya misalnya ngomong jorok (karena terkadang kamu bisa mendapatkan kata-kata "ajaib" ini nak sehabis bermain dengan lingkungan). Oke biar papa ga harus ngasih contoh kata jorok itu beneran, papa ganti aja ya kata-kata jorok itu dengan sebutan 'kelinci'.

Pertama, saat kamu ngomong 'kelinci', udah deh tuh langsung papa hilangin kontak mata dengan kamu atau mengarahkan pandangan ke orang atau benda lain. Papa berusaha langsung melakukan kegiatan lain kaya baca koran, main hp, atau pura-pura ga denger.

Yang Kedua, misalnya kamu ngomong 'kelinci', nah papa bisa aja pura-pura denger kata lain (Kamu: Kelinci, Papa: Kamu mau nyuci?, Kamu: kelinci, Papa: Oh orang suci :-p)

Yang ketiga misalnya kamu ngomong 'kelinci', nah papa berusaha memperlihatkan wajah yang tenang-cuek-netral, bukan wajah yang jengkel/marah walaupun sebetulnya emosi papa bisa saja sedang marah. Klo memang sedang marah papa biasanya melakukan relaksasi (caranya macem2 ya). Tapi cara ketiga ini sih sering kebobolan juga, klo papa emosinya lg ga stabil ya suka kadang-kadang marah sama kamu nak.

Nah saat kamu sudah mulai mengubah perilaku jadi lebih oke, MOMEN PENTING langsung papa beri pujian, contoh : saat kamu sudah tidak ngomong 'kelinci' tapi ngomong 'ayam' dan menurut papa kata 'ayam' lebih oke, maka langsung lakukan tehnik pujian, "Nah, kita obrolin 'ayam' aja yuk. Papa seneng deh kita ngobrolin 'ayam'".  Karena kalo moment ini terlewat bisa sia-sia tekhnik abaikan ini. Karena bisa dianggap papa mengabaikan kamu nak, padahal kan yang paling penting mengabaikan perilakunya. Bisa jadi kamu malah merasa sia-sia mengubah perilaku menjadi baik dan kembali melakukan hal buruk lainnya.Tapi, klo perilaku baik segera di beri pujian, maka kamu bisa langsung tahu perilaku mana yang dapat perhatian dan lebih baik dipertahankan dan mana perilaku yang tidak dapat perhatian, Ingat-ingat law of effect diatas ya.

Memarahi atau menghukum anak itu juga bentuk perhatian loh, tapi Negatif. Bahkan banyak anak lebih suka dihukum daripada dicuekin padahal hukuman itu lebih banyak memberi dampak yang negatif. Dengan tehnik abaikan ini, papa sih berharap agar kamu nak bisa belajar fokus pada perilaku yang diharapkan. Misal saat kamu menggambar sambil ngomong jorok, maka papa harus memberi pujian pada perilaku menggambarnya, sementara abaikan ngomong joroknya. Harus diperjelas mana pujian dan mana yang di abaikan agar kamu lebih suka mengulangi perilaku yang diberi perhatian positif.

Udah kepanjangan kayanya nih nak, nanti papa sambung lagi ya. Masih banyak  kok tehnik disiplin untuk kamu. Mudah-mudahan kelak bisa berguna buat orang tua yang lain juga.

Nah sebagai penutup, papa mau kasih foto2 adik kamu nih. Namanya Raisya, kapan-kapan papa ceritain tentang dia.










Mulanya begini...

Ini cuma sekedar iseng2 doang nulis di blog ini, daripada dibilang blog ini udah kaya kuburan jaaarraaaannggg banget diupdate. Bahkan untuk cerita anak kedua di blog ini aja belum ada. 

Baiklah kita mulai aja, cerita kali ini di buat gara-gara di TV Nasional ditayangin pernikahan selebritis dari malam midodareni, akad nikah sampai akhirnya pesta resepsi. Belum lagi tayangan2 infotainment yang masih terus menayangkan tentang ke dua artis tersebut.

Ah kan jadinya papa juga kepengen nak berandai-andai seandainya pertemuan papa dan mama dulu diliput oleh infotainment dan disiarkan di jaringan TV nasional. 

Tp tenang nak, walaupun tidak diliput oleh tv nasioanal papa sudah menuliskan awal pertemuan papa dan mama dan akan papa posting ulang di blog ini.

Tulisan ini pernah di publikasikan di note facebook 28 Maret 2010, sengaja dipublish kembali

Akhirnya gw jatuh cinta lagi hari ini. Setelah sekian lama rasa itu ga pernah hadir dalam diri gw. Aahhh kalian penasaran? Jadi begini ceritanya para pemirsa sekalian he..he..

Gw emang baru kenal sama dia beberapa minggu yg lalu, tp niat utk serius dengannya udah hadir saat pertama kali gw ketemu dengannya. Gw inget sama wejangan yang dikasih sama sahabat gw, katanya wanita itu meletakkan hatinya di palung lautan yang paling dalem, jadi klo gw ingin mndapatkan hatinya maka gw harus berenang hingga ke palung yang terdalam. Klo gw ga bisa berenang apalagi berenangnya Cuma setengah2 mndingan ga usah. Dan salah satu untuk mncapai dasar terdalam adalah dengan berkunjung kerumahnya dan bertemu dengan kedua orang tuanya.

Akhirnya gw memutuskan untuk berkunjung kerumahnya hari ini dengan niat berkenalan dengan orang tuanya. Udah dari semalem gw ga bisa tidur, dada berdebar tak teratur, dan entah perasaan apa yang menyelusup menjalari seluruh kapiler rasa di tubuh gw; malam ini kayanya panjaannnggggg banget, rasanya gw ingin segera melewati malam ini.”

Lalu, waktu dan tempat pun kita tentukan. Perjalanan satu jam seperti tiga jam. Ingin segera sampai ke tepat tujuan.

Akhirnya tibalah gw ditempat yang telah ditentukan. Menunggu tiba-tiba jadi saat-saat yang menyenangkan. Pori-pori kulit serasa bergetar, ultraviolet matahari meresap. Tapi tak lagi panas. Apa gerangan arti menunggu, misteri waktu, mendung, debu-debu bertebaran, suara bising kendaraan,, pohon-pohon yang kian ranggas dan orang-orang yang makin tak peduli pada orang lain di sekitarnya? Saat itu gw ga mengingat pertanyaan-pertanyaan macam itu. Gw gak ingin peduli pada persoalan-persoalan semacam itu. Gw cma ingin bernyanyi dalam hati, dan terus menunggu. 

Lalu...

Dari jauh, dia datang mendekat. Berjalan perlahan-lahan. Membuat gw menghitung langkah-langkahnya. Sepuluh lagi, tujuh, tiga, dan ketika dia sudah di hadapan mata, tiba-tiba gw jadi lelaki pengecut yang kikuk tujuh keliling.

Dan dia tersenyum. Oh tuhan, cantik sekali dia, dengan busana casual putihnya. Hati gw berdegup kencang bak derap kaki kuda pacuan.Detik itu.Menit itu.Momentum itu pengen rasanya gw buat beku.


Singkat cerita, bertemulah gw dengan orang tuanya. Setelah sejumlah obrolan dalam kategori “partai tambahan” dengan orang tuanya. Dari rumahnya , akhirnya kami memutuskan kesuatu tempat. Di tempat itulah akhirnya gw mengucapkan tiga kata penting yang gw ucapkan pada dirinya, “Aku sayang kamu.” . ahhh dia mulai tersenyum lg. 

Duuhhh, jangan senyum-senyum begitu, gw ga kuat mnatap senyumanmu. Pokoknya kacau banget situasi gw ketika itu. Napas gw jadi agak tertahan, dada gw berdebar-debar, mungkin seperti dada para finalis kontes pencarian bakat di malam result show. 
Diam bagai batu. Mencoba mngaduk-ngaduk perasaan gw.
Tapi, ternyata dia bukan batu. Beberapa saat kemudian, ia tak sanggup lagi menahan senyumnya. Ternyata perasaannya sama dengan perasaanku.
Huff syukurlah..

Setelah itu, mungkin kalian pernah merasakannya. Dunia tiba-tiba jadi jingga dan bunga-bunga mulai mekar, daun-daun jatuh. Lalu, orang-orang yang tadinya tak melakukan apa-apa di sekeliling kita tiba-tiba tersihir petikan gitar dan bunyi syimbal dua a. Lalu drum ditabuh. Dan mereka bergerak dalam irama yang sama. Hentakan kaki yang sama. Liukan badan yang sama. Sisanya? Kalian tahulah: aku tiba-tiba jadi seperti sang Pangeran dan perempuan di hadapanku mengerling dengan maskara tebal khas Sri Devi. 

Dan episode yang lain dari kisah Adam dan Hawa dimulai di sebuah restoran di mall itu.

Cheers..  

Teknik Disiplin buat Arsya (part 1)

Kayanya papa udah lama ya nak ga cerita tentang tumbuh kembang kamu, padahal kamu sekarang tambah besar, tambah banyak hal yang udah bisa kamu lakukan.

Ya udah sebelum melenceng kejauhan kali ini papa mau coba ngeshare gimana melatih mendisiplinkan kamu, tulisan ini bukan bermaksud mau mengajari atau mau sok2an bahwa pola disiplin yg papa lakukan ke kamu lebih baik dari orang tua lainnya. Tulisan ini hanya ingin berbagi terutama ke pada kamu nak, syukur2 bisa bermanfaat buat yang lain. Percayalah, papa tidak lebih baik daripada orang tua lainnya dalam mendidik dan mengasuh anak. Papa dan mama masih teruuuusss belajar. Tekhnik disiplin yang papa lakukan ini papa dapat dari sumber bacaan yang papa baca, dari pengalaman para orang tua, dan dari para ahli yang papa coba praktekan ke kamu. Apakah sudah berhasil? Papa belum bisa jawab, karena ini semua masih dalam proses.

Kenapa papa perlu melatih kedisiplinan kamu sejak dini, karena ini akan membantu kamu nak memahami konsep “salah” dan “benar”. Prinsipnya sih simple, orang-orang yang ada di dalam rumah (papa,mama,mbanya Arsya ‘mba Tati’) papa ajak berdiskusi untuk membuat aturan sesuai kesepakatan bersama untuk dijalankan bersama-sama pula. Klo papa bisa menggambarkan pola asuh ini ibarat pagar besi yang di berikan busa-busa tebal. Jadi bila kamu nak mencoba keluar dari pagar (aturan yg sudah dibuat bersama), kamu tetap dibatasi pagar besi (sikap tegas) namun kamu juga terlindungi dengan busa (dekat dan penuh kasih sayang). Dan ini memang ga mudah, tapi bukan berarti ga bisa dijalankan.

Nah berhubung saat ini usia kamu masih dibawah 4 tahun, jadi papa ga perlu menggunakan hukuman, papa berusaha menggunakan 2 tehnik ini, yaitu tekhnik pujian dan teknik abaikan. Seperti apa tehnik itu, papa akan coba jelasin:

1. Tehnik Pujian

Jadi Tehnik ini sih cuma untuk memuji perilaku kamu nak, sifatnya positif dan tujuannya biar memantapkan pembentukan perilaku kamu yang baik. Coba bayangin kalo kamu nak misalnya lagi makan dan menelan makanan, trus papa bilang “bagus”, nah kamu akhirnya tahu bahwa yang harus dilakukan ketika makan adalah menelan makanan. Coba klo papa diam aja, mungkin kamu ga sadar bahwa kamu sudah melakukan perilaku yang baik sehingga belum tentu kedepannya nanti diulangi. 

Bentuk memberi pujian ini ada macem2, misalnya lewat ekspresi muka, trus lewat kata2 yg positif buat kamu, atau papa kasih pengumuman ke anggota keluarga yang ada dirumah tentang perilaku baik kamu, trus bisa juga papa kasih kamu hadiah, dan masih banyak lg yg lainnya. Yang terpenting pujian itu langsung di berikan setelah perilaku yang baik dilakukan, supaya kamu juga paham koneksi antara perilaku dan pujian, klo ada delay misalnya perilaku baiknya dilakukan pagi hari trus pujiannya sore hari, mungkin kamu nak jadinya udah lupa, pujiannya jadi kurang bermakna.

Trus adalg nih yang paling penting, yang diberi pujian itu perilakunya ya bukan si anaknya. Jadi daripada papa bilang “Arsya anak yang pintar”, lebih baik papa bilang “wah gambar Arsya bagus”. Kenapa penting untuk diberikan pujian pada perilakunya? Karena yang berubah-ubah itukan perilakunya, Arsya kan tetap. Arsya harus tahu bahwa dirinya selalu baik, tapi perilaku arsya yang kadang baik dan kadang perlu diperbaiki. Kan pasti akan ngebingungin klo sesekali papa bilang “Arsya anak pintar” trus besoknya “Arsya anak nakal”, pesan tidak jelas, jadi Arsya anak yang pintar atau anak yang nakal? Nah jadi intinya papa berusaha memberi pujian pada perilaku yang spesifik, biar Arsya tahu bahwa perilaku itu baik dan harus diulangi.

Wah udah panjang banget ya nak tulisannya, nti kamu bosen lagi bacanya, mending papa bikin bersambung aja ya kaya serial drama di televisi. Next papa akan lanjutin teknik disiplin selanjutnya. Ingetin kalo papa tiba2 lupa buat nerusin kelanjutannya..







   

Happy Buezzday istriku tercintah

Hallo pembaca yg budiman,
Tulisan kali ini saya peruntukkan persembahkan persilakan perkembangbiakkan, per......baiklah sebelum menjadi panjang, kita langsungkan saja.

Kepada seorang perempuan jangkung dengan jilbab lucunya dan kacamata imutnya,
Pendamping hidup saya,
Istri saya tercinta.
Atau yang biasa dipanggil chay4ngkyu Lina Tresnawati #tssaah Alaynya keluar

Hari ini merupakan ulang tahunnya yang ke empat ratus dua puluh sembilan, kalo nggak salah. Kalo salah ya maafin aja. Namanya juga manusia. Kadang khilaf, kadang lupa, kadang keenakan.
*disambit sendal*

Dan sekarang, dia sudah bertambah tua. Juga seiring berjalannya waktu, sudah dikejar-kejar untuk nambah anak ke dua sama suaminya. "Arsya kapan dikasih adek!" begitu kira-kira suaminya berkata.

Oke. Sekarang saatnya ucapan serius.
Kepada  Lina Tresnawati
atau yayang Lina,
atau ci imut Lina......oh, sama aja semuanya ya? Ternyata saya orangnya agak sulit move on.
Baiklah. Selamat ulang tahun, Istriku tersayang. Semoga menjadi orang yang membanggakan sekaligus membahagiakan orang-orang yang disayang, juga selalu diikuti kesehatan dan kesuksesan. Sayang aja nih saya belom mampu untuk menghadirkan Mamah Dedeh untuk ikut nulis pada postingan ini di dalam segmen doa, atau mungkin menyuruh Bapak Prabowo dengan Parta Gerindanya membuat iklan di tv yg khusus ngucapin selamat ulang tahun buat kamu di hari ini. Sebagai suami yang sayang secara tulus ikhlas dan Ridho tanpa Rhoma, dari lubuk hati yang paling dalam mendoakan agar anda senantiasa mendapatkan jalan yang terang dan nggak byar pet cahayanya, juga selalu diberkahi olehNya. *hapus airmata*
*terharu ceritanya*

Oh iya. nambah umur, nambah tua, nambah pengalaman, nambah makmur, nambah subur, nambah sejahtera, nambah makannya kalo ditraktir, boleh?
*dikemplang*

Once again,
HAPPY BIRTHDAY, SAYAANNGGKUUU!
Salam hangat,


Tom Cruise.





Happy wedding anniversary

Saya gak tau harus mulai darimana,
saya juga awalnya nggak tau mau nulis apa,
Tapi berhubung ini wedding anniversary saya, jadi saya putuskan untuk menulis tentang KAMU, pendamping hidup saya, istri saya tercinta...

Saya menyayangi kamu dari semua hal yang kamu punya. Kekuranganmu, kelebihanmu, semuanya.

Kamu yang tidak banyak berekspresi, kamu yang cemburuan, kamu yang penyayang, kamu yang pekerja keras, kamu yang keras kepala, kamu yang ceriwis...

Rasanya seperti membaca buku. Sebuah buku yang tidak habis-habis lembarannya saya baca. Kalau bisa diberikan judul, mungkin judulnya akan "It’s All About My Wife : Jangan dibaca jika Anda tidak benar-benar menyayanginya". Buku itu akan berisi tentang kamu. Tentang kita, tentang rumah tangga kita, tentang anak-anak kita, tentang apa makanan kesukaanmu, tentang apa yang kamu suka dan tidak suka....

Saya awalnya tidak benar-benar menyayangi kamu.
Saya pikir kita hanya akan berhenti pada batas "Profesi". Ya saya mengagumimu profesimu sebagai seorang perawat. Tapi semua hal yang kita perbincangkan, mimpi dan harapanmu, pola pikir kamu, senyumanmu yang sangat kental, kedua bola matamu, ejekan-ejekan khas yang keluar dari mulutmu, kebutuhan untuk mendampingi hidupmu, semua mendadak berputar balik menyerang saya dan berbaris rapi menyiapkan amunisi untuk membuat saya benar-benar menyayangi kamu.

Dan semua tentang kamu membuat saya yakin menjadikan kamu menjadi pendamping hidup saya...

Kamu ingat, hari-hari diawal kita menikah, ketika kita berdua berbaring bersampingan dengan beralaskan tikar (karena untuk beli kasur uangnya udah habis buat resepsi dan bayar kontrakan rumah), memandang langit-langit rumah dengan kipas angin tua yang berputar penuh semangat menghilangkan kegerahan kita akan cuaca di kota karawaci yang meradang?

Lalu kamu peluk aku. Lama, tapi hangat. Aku suka, lalu kemudian memilih untuk tenggelam di dalamnya.

Aku memiliki keinginan yang besar untuk bisa ada setiap malam menemanimu berbincang tentang segala hal sebelum kita akhirnya pergi tidur. Aku memiliki keinginan yang besar untuk memberimu sentuhan-sentuhan kecil di bagian kepala setiap kali kamu mengeluh karena mengkhawatirkan banyak hal.

Sayang,
Apapun rintangan yang akan kita hadapi dalam mengarungi rumah tangga kita, kamu harus percaya suatu saat ini akan berbuah manis.
Walaupun hasilnya tidak seperti yang kita inginkan, tapi kita harus yakin itulah yang kita butuhkan. Setidaknya, untuk pembelajaran.

Happy wedding Anniversary beib

Kebersamaan kita, adalah keinginan saya yang sampai saat ini tidak ingin saya lepas kesempatannya.



















Cuma Sekdar Tulisan

"Mbak, saya pesan kopi, pisahkan pahitnya ya", pintaku pada pelayan ini. "Hidup, tak boleh memilih rasa nyeri", jawabnya, menjauh pergi

"Baiklah, satu cangkir saja, kopi tanpa gula, agar pahitnya membuat luka makin dewasa", jawabku, sambil menatap daftar menu

"Pesan saja kopi yg kamu mau, siapa tahu, pada teguk terakhir; lukamu menemukan takdir", pelayan cafe itu menceramahiku

"Seperti apa kau tahu tentang rasa sakitku, apakah sebaik pengetahuanmu ttg rasa pahit kopiku", kataku, sambil memainkan gadgetku

"Minum saja kopimu, jgn habiskan waktu dgn tanya padaku. Rasa pahit, dan juga sakit, punya deadline sendiri", katanya, malu-malu

"Terima kasih, Mbak, telah memberi rasa pahit pd kopiku. Minta nmr telponmu, nanti kutelpon kalau sdh bisa melupakan sakitku", pintaku

"Tak perlu menghubungiku, sebab saat kau telah melupakan rasa sakitmu, aku tak lagi menjadi pelayan di cafe ini", jawabnya, ragu

Kutinggalkan cafe itu pelan-pelan. Sebuah pesan pada bon yg aku bayarkan: "selain kopi, tak ada lagi kekasih yg tak menyakiti"


taken from @Bemz_Q

Setahun Arsya


Arsya sayang, rasanya baru kemarin mama dengan semangat memberitahukan hasil testpack di pagi hari itu ke papa bahwa mama positif hamil.
Rasanya baru kemarin merasakan sensasi berburu perlengkapan baby guna mempersiapkan kelahiran kamu.
Dan rasanya baru kemarin papa dan mama merasakan ketegangan menanti  detik-detik kelahiran kamu.


Hingga akhirnya 01 Maret 2012 pukul 00.46 Wib engkau lahir kedunia ini anakku.
ARSYA PRAMUDITA AZKADINA
Tangis pertamamu masih papa ingat betul nak, dalam keadaan masih berlumuran darah dan lendir kamu nangis sekeras2nya, tak lupa papa juga menyempatkan untuk mengambil foto dan memvideokan saat-saat pertama kamu hadir di dunia ini. Bagaimana saking bercampur aduknya perasaan papa saat itu antara senang, sedih, tegang sampai-sampai papa salah mengadzankan kamu, bukan di telinga kanan melainkan di telinga kiri, hingga akhirnya papa sadar dan mengulang adzan dari awal dan tentu saja di telinga kanan. Bagaimana akhirnya secara tiba-tiba butiran air mata ini menetes dipipi papa. Butiran air mata seorang papa yang sangat bahagia, melihat bayi mungil lahir dari rahim Mama. Engkau adalah Rahmat dan sekaligus titipan Allah untuk Papa dan Mama Arsya ku sayang. 

Hari demi hari, bulan demi bulan telah engkau lalui hingga tak terasa usiamu sekarang sudah menginjak satu tahun. Tepat hari ini 01 Maret 2013. 
Bila dulu engkau hanya mampu menangis, kini engkau telah belajar untuk mengenali orang-orang di sekitarmu, engkau telah belajar berbicara, engkau telah belajar berjalan, dan masih banyak lagi tugas perkembangan yang harus engkau lalui.

Di ulang tahunmu yang pertama ini,  Papa hanya berpesan kepadamu Nak. Kelak engkau besar nanti, jadilah engkau insan yang senantiasa bertaqwa, senantiasa mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepadamu, jadilah engkau insan yang jujur karena sekali engkau berdusta, maka orang tidak akan mempercayaimu lagi. Pegang teguh kalimah Tauhid dalam setiap nafasmu. Jadilah engkau anak yang pandai, yang selalu menjalankan ibadah wajib dan menghidupkan yang sunah, panjangkan malam dengan tahajudmu, dan mengisi pagi dengan Dhuhamu. Hiasi hari-harimu dengan kalam-kalam suci Alquran, sedekahkan harta terbaikmu dan  bantulah lingkunganmu ketika mereka membutuhkan pertolonganmu, dan bergunalah engkau bagi sesama.

Tidak ada yang bisa Papa berikan kepadamu di hari ulang tahunmu ini nak, kecuali kasih sayang seorang Papa yang tulus kepada putri kecilnya. Kecupan Papa di keningmu sebagai ungkapan Selamat Ulang Tahun untukmu mungkin akan lebih engkau mengerti, dibandingkan ucapan Selamat Ulang Tahun ribuan kali


Selamat Ulang Tahun Arsyaku Sayang…….. doa Papa dan mama selalu menyertaimu..